SIANTAR- SUMUT|| Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H Laoly mengharapkan dalam Sinode Bolon GKPS ke-45 melahirkan program gerejawi yang mendukung pembangunan bangsa. Hal demikian disampaikan dalam sambutannya yang dibacakan Staf Khusus Menteri Hukum dan HAM, Bane Raja Manalu, pada pembukaan Sinode Bolon GKPS ke-45 yang dilaksanakan di Balai Bolon GKPS Jalan Pdt J.Wismar Saragih, Kota Pematangsiantar, Sumatra Utara, Selasa, (28/6/2022).
Ia mengatakan, perjalanan panjang GKPS sudah banyak menorehkan sejarah bahwa eksistensi 45 tahun adalah bukti penyertaan kemurahan hati dan pertolongan Tuhan bagi GKPS.
Dedikasi dan perjuangan GKPS selama 45 tahun dalam melaksanakan dan menjalankan tiga fungsi gereja, yaitu Koinonia, Diakonia dan Marturia dalam membangun iman jemaatnya dan turut serta dalam pembangunan Indonesia.
Kurang lebih 550 orang peserta hadir dan berkumpul untuk melaksanakan agenda sidang Sinode Bolon untuk menetapkan rencana program pelayanan, serta rencana anggaran.
"Salah satu tugas yang utama para pelayan gereja adalah melayani, bukan untuk dilayani.
Gereja juga harus dapat berbuat dan memikirkan apa yang belum diperbuat orang lain demi kemajuan dan kelangsungan manusia itu sendiri yang benar-benar bermartabat dihadapan sesama manusia, terlebih di hadapan Tuhan dengan cara memupuk kebersamaan," ujar Bane, saat membacakan sambutan Menkumham.
Hidup rukun dan damai dalam pelayanan serta seluruh jemaat saling topang menopang dan sama-sama bertumbuh dalam iman. Persatuan persekutuan lebih dikuatkan dan ditingkatkan agar tidak ada keraguan untuk masa depan jemaat dan diyakini semua akan diberkati Tuhan.
Bane mengatakan, Menkumham Yasonna Laoly berharap sidang Sinode Bolon GKPS ke 45 juga menjadikan GKPS lebih berperan aktif dalam pembangunan untuk Indonesia Maju.
"Saya ucapkan selamat menjalankan Sinode Bolan GKPS ke 45, semoga berjalan dengan lancar. Semakin bersinar dan menjadi terang bagi dunia," ungkapnya.••Inf-01/rel