infocusnews.id
SIMALUNGUN-SUMUT|| Diduga Kepala Sekolah (Kepsek)SD Negeri 091519 Hataran jaya kecamatan Tanah jawa, kabupaten Simalungun, Sumut melakukan pemungutan untuk pemberkasan Sertifikasi guru-guru dan pencairan dana PIP.
Hal ini sesuai dengan pengakuan salah seorang guru yang mengajar disekolah SD N 091519, yang mengaku enggan namanya ditulis dalam pemberitaan.
Kepada wartawan, guru tersebut menceritakan bahwa untuk pengurusan pemberkasan Sertifikasi mereka di minta memberikan uang sebesar Rp. 300 ribu Tiga ratus ribu kepada kepala sekolah.
Memindak lanjuti informasi dugaan pungli, tim langsung melakukan konfirmasi kepada kepala sekolah SD N 091519 Hataran jawa, Sarmas Purba, yang menerangkan bahwa informasi dugaan pungli yang dimaksud tidak benar.
" Itu tidak ada pak, sedangkan sertifikasi guru disini aja belum keluar, dan kalaupun itu keluar, mereka yang memberikan dengan seikhlas mereka (guru) bukan ada paksaan," ucapnya
Sedangkan informasi dugaan pemotongan dari siswa yang menerima program Indonesia Pintar (PIP) sebesar Rp 50 ribu per siswa, kepala sekolah mengatakan itu tidak ada. Tidak ada itu pak," kilahnya.
Sementara itu pihak Dinas Pendidikan ( Disdik) kabupaten Simalungun dalam hal ini kepala dinas ( kadis) Zocson Silalahi saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp tidak memberikan jawaban. Begitu juga dengan Kabid Pendidikan Dasar (dikdas) Sahman Sidabalok juga tidak bersedia memberikan jawaban saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp. Dugaan pungli dalam pemberkasan sertifikasi guru dan pengutipan terhadap murid yang menerima bantuan dari Program Indonesia Pintar (PIP) Yang ada di SDN 091519 Hataran jawa sepertinya mendapat 'restu' dari pihak Disdik, yang ditandai dengan bungkamnya pejabat terkait dan tidak bersedia memberikan tanggapan hingga berita ini dikirimkan ke meja redaksi.••Inf/Tim
